8 November 2012

Hipertensi / Tekanan Darah Tinggi


Tekanan darah diukur menurut siklus kerja jantung. Tekanan tertinggi, terjadi ketika jantung berkontraksi, disebut tekanan sistolik. Tekanan terendah, terjadi saat jantung dalam fase mengendur, disebut tekanan diastolik. Hasil pengukuran tekanan darah dinyatakan dalam tekanan sistolik dan diastolik, misalnya: 120/80 mmHg. Besarnya tekanan darah sistolik maupun diastolik sama-sama bermanfaat untuk menentukan jenis hipertensi yang terjadi dan bagaimana menanganinya.

Tekanan darah yang normal pada manusia dewasa adalah di bawah 120/80 mm/Hg. Umumnya, tekanan darah di atas 140/90 dianggap tinggi. Seseorang baru dikatakan memiliki hipertensi bila dalam dua kali pengukuran oleh dokter secara konsisten menunjukkan tekanan darah di atas 140/90.

Hipertensi Primer dan Sekunder
Secara umum, tekanan darah tinggi diklasifikasikan menurut penyebabnya. Tekanan darah tinggi yang tidak diketahui sebabnya disebut hipertensi primer atau esensial. Hipertensi ini biasanya terkait dengan gen atau bersifat keturunan. Sekitar 90-95 persen kasus tekanan darah tinggi adalah primer. Tekanan darah tinggi yang disebabkan oleh penyakit atau kondisi lain disebut hipertensi sekunder. Misalnya, hipertensi renovaskuler disebabkan oleh penyakit ginjal.

Bahaya tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi adalah kondisi yang berbahaya. Bila tidak dikelola dengan baik, tekanan darah tinggi pada akhirnya dapat menyebabkan jantung bekerja terlalu berat sehingga mengalami kerusakan serius. Misalnya, otot jantung dapat menebal (hipertrofi) dan berfungsi abnormal atau memompa secara kurang bertenaga. Tekanan darah tinggi juga dapat menyebabkan kerusakan otak, mata dan ginjal. Di organ-organ tersebut terdapat jaringan arteri lembut yang mudah rusak oleh tekanan yang tinggi.

Tekanan darah tinggi meningkatkan risiko serangan jantung, gagal jantung dan stroke. Sekitar separuh orang yang terkena serangan jantung dan dua-pertiga orang yang terkena stroke adalah penderita hipertensi. Pada umumnya, tekanan darah tinggi tidak dapat diobati tetapi dapat dikelola dan dikendalikan dengan diet dan pengobatan.

Prevalensi
Pada umur di bawah 55 tahun, hipertensi lebih banyak diderita kaum pria. Setelah menopause (yang umumnya terjadi pada usia 50-an), risiko hipertensi pada wanita meningkat, terutama karena berkurangnya hormon-hormon tertentu. Pada usia 75, hipertensi lebih banyak diidap wanita dibandingkan pria.

Selama kehamilan, beberapa wanita mungkin terkena tekanan darah tinggi, bahkan bila sebelumnya mereka sama sekali tidak memilikinya. Hipertensi gestasional ini diyakini meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan stroke pada wanita tersebut di usia lanjut. Pre-eklamsia, kondisi yang terkait dengan tekanan darah tinggi dan keberadaan protein di urin ibu hamil, adalah salah satu penyebab kematian utama ibu dan bayi di Indonesia.

Tanda-tanda dan gejala
Sebagian besar penderita darah tinggi umumnya tidak menyadari kehadirannya. Bila ada gejala, penderita darah tinggi mungkin merasakan keluhan-keluhan berikut:

  1. Kelelahan
  2. Bingung
  3. Perut mual
  4. Masalah penglihatan
  5. Keringat berlebihan
  6. Kulit pucat atau merah
  7. Mimisan
  8. Cemas atau gelisah
  9. Detak jantung keras atau tidak beraturan (palpasi)
  10. Suara berdenging di telinga
  11. Disfungsi ereksi
  12. Sakit kepala
  13. Pusing
  14. Pengobatan

Pengobatan tekanan darah tinggi sangat tergantung pada tingkat keparahan dan penyebabnya. Penderita hipertensi primer dengan tekanan darah di atas 140/90 mungkin akan mendapatkan obat-obatan pengontrol. Dokter juga mungkin akan merekomendasikan perubahan gaya hidup untuk mengendalikan tekanan darahnya, di antaranya:

  1. Berhenti merokok. Selain berbagai masalah kesehatan lain, merokok juga meningkatkan tekanan darah.
  2. Mengurangi berat badan. Pengurangan berat badan dapat dengan cepat menurunkan tekanan darah tinggi dan meringankan kerja jantung.
  3. Mengkonsumsi vitamin dan mineral dalam jumlah cukup. Riset menunjukkan vitamin C bermanfaat menjaga agar pembuluh arteri tetap lentur. Vitamin E, B, potasium, magnesium dan kalsium juga bermanfaat menjaga tekanan darah.
  4. Berolahraga aerobik secara teratur. Keteraturan berolah raga lebih penting dibandingkan instensitasnya. Olah raga berlebihan dapat berbahaya bagi kesehatan jantung Anda. Tanyakan kepada dokter sebelum Anda memulai aktivitas olah raga.
  5. Mengurangi konsumsi garam hingga maksimum 2 gram saja per hari.
  6. Mengelola emosi dengan mengurangi stres, berekreasi, menekuni hobi, kegiatan sosial dan istirahat yang cukup.

1 November 2012

Sosialisasi Update Klinis dan Penyusunan RTL I

Puskesmas 1 Cilongok hari ini melaksanakan sosialisasi kepada bidan Puskesmas dengan kriteria kegiatan :
1. Mengobservasi sosialisasi update klinis di Puskesmas
2. Memfasilitasi re-asesmen dengan menggunakan instrumen penilaian
3. Penetapan upaya lanjutan monitoring dan evaluasi penyusunan RTL
Adapun tim PIC terdiri dari dokter Poned , Bidan Poned serta tim pendamping dari Tim EMAS Pusat dan Kabupaten.
Kegiatan dimulai dengan sambutan dari dr. Novita Sabjan selaku kepala Puskesmas, kemudian dilanjutkan dengan penjabaran profil Puskesmas yang mencakup hasil kegiatan selama setahun serta Rencana Tindak Lanjut (RTL) untuk tahun berikutnya.Beliau menjelaskan bahwa unsur utama untuk menunjang semua kegiatan adalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang bermutu.
Saran dari Tim Penilai :
1. Audit Kepuasan Pelanggan :
    a. Kotak saran : dilengkapi dengan ballpoint serta kertas agar berfungsi.
    b. Quesioner oleh tim : kalau misal ada sampel yang buta huruf disarankan dibimbing untuk mengisinya.
2. Privacy : adanya selimut/ tirai untuk menutupi brankar serta peralatan medis.
3. Adanya tempat cuci tangan di sudut ruangan bagi pasien serta petugas untuk pembudidayaan.
4. Tim emergency harus terdiri dari tim senior dan junior agar penanganan dapat terlayani dengan baik.
5. Pemeriksaan golongan darah : dianjurkan bekerja sama dengan PMI untuk mendapatkan kartu yang      
    bersifat universal.

Principle of Good Care

Pelayanan kesehatan memerlukan unsur penunjang agar setiap tujuan pelayanan kesehatan tersebut tercapai, Unsur penunjang tersebut dikenal dengan nama Prinsip perawatan yang baik (Principle of Good Care).
1. Privasi
  Adanya tirai penutup untuk privasi masing-masing pasien untuk mrningkatkan kenyamanan pasien itu sendiri
2. Pengorganisaan tempat bekerja agar berfungsi
    - SDM berkualitas dan kuantitas
    - alat tersedia dan berfungsi
    - obat lengkap
    - sesuai SOP
3. Pencegahan infeksi
Misal ada perdarahan harus segera ditangani karena bisa menularkan penyakit yg berhubungan dengan hepatitis B, HIV/AIDS serta dibudayakan cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
4. Komunikasi
lebih dikenal dengan komunikasi terapeutik, sebagai sarana penghubung antara petugas kesehatan dengan pasien dan keluarganya. 
5. Dokumentasi
sebagai bentuk pelaporan dan pertanggungjawaban kegiatan, dokumentasi berfungsi sebagai alat vital jika sewaktu-waktu dilaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan bersangkutan. serta bisa dijadikan pedoman untuk pembuatan rencana tindak lanjut berikutnya.

Tim Emergency (Kegawatdaruratan) Bidan untuk Persalinan

Puskesmas 1 Cilongok rencananya akan menjadi puskesmas vanguard sehingga harus dibentuk Tim Emergency.

Tim Emergency tersebut terdiri dari :
1. Koordinator / Merah
2. Bidan / mahasiswa (Kuning), bisa juga perawat
3. Bidan / Mahasiswa / Hijau

Tugas Koordinator ( Tim Merah)
- Mengatasi menenangkan pasien dan keluarga.
- Anamnesa singkat dan pemeriksaan awal cepat.
- Ambil contoh darah dan pasang infus
- Ikuti instruksi dokter.
- Tetap bersama pasien

Tugas Tim Kuning
- Mempersiapkan persediaan meja troli emergency setiap ganti dinas dan selesai tindakan
- Saat Emergency : membawa meja dorong ke tempat kejadian, melakukan observasi

Tugas Hijau :
- membawa alat-alat : tiang infus dan suction unit
- memberi informasi dan memanggil dokter
- menghubungi dan mengantar hasil laborat



P E N G U M U M A N NOMOR : 810/         /2020 Dalam rangka memenuhi kebutuhan SDM, Puskesmas Cilongok I Dinas Kesehatan Kabupaten B...