24 Mei 2014

Scale Up and Technical Update

Dalam rangka memberikan informasi dan melakukan update tentang informasi klinis yang ada, EMAS Kabupaten Banyumas bekerja sama dengan Dinas Kesehatan melaksanakan kegiatan scale up. Kegiatan ini bertujuan mereview tingkat kesehatan dan update klinis yang dalam hal ini dikhususkan pada kesehatan maternal neonatal.
Penyebab kematian maternal terbesar terdiri dari :
1. Pre Eklampsi
2. Obstructed Labor
3. Perdarahan
4. Sepsis
5. Abortus
Dari kelima besar penyebab kematian tersebut yang merupakan faktor terbanyak adalah Pre Eklampsi, di dunia dari data WHO kematian Ibu meninggal per tahun 300.000 jiwa, jika bisa dikalkulasi lebih rinci maka  tiap 2 menit ada kematian ibu. Di Indonesia PE merupakan penyumbang terbesar kematian ibu sebesar 30%. Hal ini merupakan sebuah PR besar bagi dunia kesehatan yang perlu ditindaklanjuti penanganannya.


Penanganan terhadap PE perlu diperhatikan secara teliti
1. Diagnose PE tidak memerlukan hasil proteinuri yang tinggi (0,3g/24 jam atau 5 gram/24 jam)
Komplikasi (problem) organ pada PE terutama pada ginjal dan liver dapat terjadi tanpa disertai PROTEINURIA sehingga sering menyebabkan terlambat penanganan karena biasanya menunggu hasil proteinuri yang tinggi
2. Diagnose PE didasarkan pada hipertensi menetap selama kehamilan atau post partum yang dikaitkan dengan proteinuri
3. Pembagian PE ringan dan berat tidak membantu penanganan, oleh karena PE adalah PROSES DINAMIK atau PENYAKIT PROGRESIF.
4. Progresifitas PE berbeda pada setiap individu.

Prosedur Penanganan PE
1. Untuk mencegah kejang EKLAMSIA, pemberian MgSO4 diindikasikan jika Tensi ≥ 160/110.
2. Jika didapatkan tanda atau gejala lain PEB, MgSO4 harus diberikan meskipun Tensi <160/110 – 140/90
3. Pasien dengan PE ringan dilakukan induksi setelah kehamilan 34 minggu
4. Pasien dengan PE sedangdilakukan induksi setelah kehamilan 37 minggu

23 Mei 2014

Penyeliaan Fasilitatif Kinerja Rujukan 1 di Puskesmas Lumbir

Dalam rangkaian kegiatan pendampingan jejaring puskesmas vanguard terdapat kegiatan penyeliaan faslitatif rujukan, hal ini merupakan salah satu elemen yang sangat penting karena berpengaruh terhadap keselamatan ibu dan bayi.

Salah satu penyebab kematian bayi atau ibu adalah terlambatnya penanganan rujukan baik oleh bidan desa maupun oleh fasilitas kesehatan dalam hal ini Puskesmas. Untuk meminimalisir kondisi tersebut EMAS selaku program keselamatan bayi dan ibu menitikberatkan pada sektor ini.


Dalam instrumen EMAS terdapat program SIJARIEMAS yang merupakan aplikasi penyedia layanan rujukan yang berfungsi menghubungkan komunikasi dari bidan, Puskesmas sampai pelayanan tingkat lanjut dalam hal ini rumah sakit.

Di lumbir sendiri aplikasi ini sebelumnya sudah pernah diketahui namun secara detail para tenaga kesehatan belum mengetahui benar tentang definisi,manfaat serta prosedurnya.

Dalam aplikasi tersebut terdapat format sms yang dapat dikirim oleh bidan/puskesmas ke server yang terhubung di RS dan otomatis akan terbaca di Ruang IGD RS yang terjejaring dengan program tersebut.
Selain itu aplikasi ini mencakup pula data ibu hamil di suatu daerah serta data bumil resti yang nantinya dapat digunakan sebagai acuan dalam pelayanan kesehatan berikutnya.

Dengan adanya program SIJARIEMAS maka alur rujukan dapat dirunut tentang cara penanganan serta apa yang harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang merujuk karena petugas di RS juga memberikan advis/saran untuk penanganan sementara.

Untuk pelaksanaan PF2 akan dilanjutkan hari rabu pekan depan, semoga Puskesmas Lumbir dapat mencermati baik-baik apa yang telah disampaikan.

18 Mei 2014

Praktek Keperawatan Maternitas dan Anak

Puskesmas I Cilongok sebagai wadah pelayanan kesehatan tingkat primer terus berusaha mempertahankan dan meningkatkan pelayanan dalam kualitas dan mutunya, terbukti dengan dijadikannya Puskesmas kami sebagai lahan praktek bagi pendidikan keperawatan yang mungkin sudah sangat lama dilaksanakan. Instansi pendidikan yang menempatkan mahasiswa perawat tersebut adalah Poltekes Semarang Prodi Keperawatan Purwokerto yang merupakan pendidikan keperawatan ternama di kabupaten Banyumas.
Adapun jumlah mahasiswa yang mengikuti praktek tersebut berjumlah 3 kelompok yang masing-masing terdiri dari 10 orang, setiap kelompok melaksanakan praktikum selama 2 minggu. untuk kompetensi yang harus dicapai meliputi kompetensi Keperawatan Anak dan Maternitas. Mahasiswa tersebut di tempatkan di beberapa bagian di Puskesmas seperti Poli KIA/KB, Poli Umum,Poli Anak/ Imunisasi untuk rawat jalan sedangkan untuk rawat inap kami tempatkan di IGD dan VK.


Untuk mempermudah pelaksanaan sesuai dengan instruksi pembimbing Akademis Poltekes kami membagi untuk minggu pertama masing-masing 5 anak di keperawatan anak serta 5 orang di keperawatan maternitas, dalam prakteknya kami meminta mahasiswa untuk lebih aktif bertanya tentang kegiatan yang mungkin termasuk dalam kompetensi, misal kegiatan Posyandu, Penkes kepada masyarakat, imunisasi dan lain-lain.
Semoga dengan dipercayanya Puskesmas I Cilongok sebagai lahan praktek keperawatan dapat meningkatkan ketrampilan mahasiswa perawat serta dapat dapat menambah ilmu pula bagi perawat di sini jika ada hal yang baru.

13 Mei 2014

Uji Kompetensi Bidan Jejaring Puskesmas Vanguard

Pada beberapa saat lalu Puskesmas I Cilongok selaku mentor bagi puskesmas jejaring vanguard melakukan uji kompetensi bidan, adapun Puskesmas yang dimentori saat ini adalah Puskesmas Lumbir yang merupakan Puskesmas yang berada di ujung barat terjauh kabupaten Banyumas.

Dalam uji ini melibatkan seluruh bidan yang ada di wilayah puskesmas Lumbir termasuk bidan Puskesmas dan bidan desa yang berjumlah 26 bidan, sedangkan penguji terdiri dari 5 bidan yang sudah berkompeten di bidangnya.
Materi yang diujikan terdiri dari :
1. Penanganan Resusitasi
2. Metode Kanguru
3. Manajemen Kala III
4. Perdarahan Post Partum
5. Pemberian MgSO
6. IMD






Dengan dilaksanakannya uji klinis ini diharapkan bidan dapat melakukan tindakan kegawatdaruratan maternal dan neonatal secara cepat dan tepat sehingga dapat menurunkan AKI dan AKB yang terbilang masih cukup tinggi di Kabupaten Banyumas.
Penilaian berkelanjutan akan terus dilaksanakan pada tahap berikutnya dengan pelaksanaan uji skill internal di Puskesmas masing-masing untuk meningkatkan ketrampilan yang ada.

P E N G U M U M A N NOMOR : 810/         /2020 Dalam rangka memenuhi kebutuhan SDM, Puskesmas Cilongok I Dinas Kesehatan Kabupaten B...