15 Mei 2013

Pasien Jiwa yang Dipasung

Bukan hal yang mengherankan lagi di masyarakat kita kalau semisal ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa maka keluarganya memasung orang tersebut, banyak alasan yang diutarakan misal agar orang tersebut tidak membuat keributan, agar orang tersebut lebih tenang dan lain-lain. adapun jenis pasung yang sering digunakan bermacam-macam seperti mengikat dengan rantai, memasung menggunakan kayu, sampai mengikatnya di tempat tidur.
Tindakan pemasungan sebenarnya melanggar HAM karena bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1966 tentang Kesehatan Jiwa yang menyatakan, pasien dengan gangguan jiwa yang telantar harus mendapatkan perawatan dan pengobatan pada suatu tempat perawatan.Semua instansi pemerintahan dan masyarakat dianjurkan untuk tidak melakukan pemasungan secara fisik terhadap penderita gangguan jiwa dan menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk menyerahkan perawatan penderita di rumah sakit jiwa.
Menurut data yang dirilis Kementerian Kesehatan RI jumlah penderita gangguan jiwa berat yang mengalami pemasungan di seluruh Indonesia mencapai lebih 18 ribu jiwa.
Memang masalah ini sangat pelik karena berhubungan dengan kesadaran anggota keluarga serta kurangnya pengetahuan tentang penanganan dan perawatan pasien jiwa, maka untuk dapat meminimalisir hal tersebut diharapkan masyarakat yang mempunyai anggota keluarga dengan sakit jiwa untuk setidaknya melapor pada kader, bidan atau puskesmas terdekat untuk dilakukan penanganan selanjutnya.
Mungkin pemerintah dalam hal ini kementrian kesehatan perlu memberikan pengetahuan sejak dini kepada masyarakat agar tidak ada lagi pemasungan kepada pasien jiwa baik berupa leaflet, brosur ataupun informasi lain yang secara langsung masyarakat bisa mengetahuinya.
Semoga Indonesia Bebas Pasung 2014 dapat segera terwujud..... 

Overhydration (Kelebihan Air Pada Tubuh)


Sedikit banyak kita pasti tahu bahwa tubuh sangat memerlukan cairan untuk metabolisme tubuh serta untuk keseimbangan cairan tubuh. Sangat dianjurkan kita minum air bersih sekitar 8 gelas perhari agar tidak kekurangan cairan. Namun, sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa terlalu banyak minum air juga tidak baik untuk kesehatan.

Air adalah obat alami untuk kesehatan yang sangat mudah kita jumpai sehari-hari. Selain dapat diminum langsung (air yang sudah masak), air sering dijadikan campuran untuk membuat jus. Air banyak dijual dalam kemasan galon ataupun botol. Jika dikonsumsi sesuai anjuran tidak berbahaya. Namun sebaliknya jika terlalu banyak minum air bisa berakibat buruk untuk tubuh.

Saat haus tidak dianjurkan untuk minum berlebihan. Banyak minum air juga akan meningkatkan tekanan darah yang mengalir ke ginjal. Sistem peredaran darah juga akan rusak karena terlalu banyak menyaring air yang keluar.

Kelebihan konsumsi air atau overhydration bisa menimbulkan kematian. Cairan tubuh akan mengencer dan mengakibatkan jumlah natrium dalam tubuh menjadi berkurang, dan sel-sel dalam tubuh akan membengkak. Termasuk sel-sel otak yang dapat menyebabkan hilangnya kesadaran, kejang bahkan dapat menjadi koma dan meninggal.

Meskipun demikian, dehidrasi juga harus dicegah. Berkeringat akan mengeluarkan banyak cairan tubuh. Untuk membantu agar cairan tubuh tidak berkurang bisa minum air mineral sesuai dari yang dianjurkan.

Seperti atlet pelari maraton yang banyak mengeluarkan keringat dianjurkan untuk tidak berlebihan minum air. Sebanyak 1600 kasus yang tercatat di seluruh dunia, saat merasa dehidrasi, bisa saja mereka akan minum air secara berlebihan yang berakibat buruk untuk tubuh mereka.

The International Marathon Medical Directors Association, mendukung aksi ini, saat haus jangan minum berlebihan. Konsumsi air yang dianjurkan sekitar 0,03 liter per kg berat badan, jadi untuk orang yang bobot tubuhnya sekitar 100 kg maksimal minum air sekitar 3 liter perhari.

Meskipun demikian anjuran minum air putih sebanyak satu liter perhari atau sekitar 8 gelas harus dilakukan, untuk mencegah terjadinya dehidrasi yang berlebihan.

14 Mei 2013

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

PHBS merupakan langkah kongkret untuk meningkatkan kesehatan serta mencegah terjadinnya suatu penyakit karena hali ini bersumber langsung pada perilaku manusianya itu sendiri.
Dalam ilmu kesehatan perilaku merupakan unsur dasar dalam perkembangan suatu penyakit, untuk itu pemahaman PHBS harus digalakan sejak dini agar tercapainya indikator kesehatan bisa lebih ditingkatkan lagi.
PHBS sendiri memiliki Indikator yang memegang peranan cukup penting terhadap perkembangan kesehatan dalam hal ini keluarga. Ini lebih dikenal dengan sebutan PHBS tatanan rumah tangga. Pengertian dasarnya adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga, agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.\
adapun indikatornya adalah :

  1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan : Yang dimaksud tenaga kesehatan disini seperti dokter, bidan dan tenaga paramedis lainnya. Hal ini dikarenakan masih ada beberapa masyarakat yang masih mengandalkan tenaga non medis untuk membantu persalinan, seperti dukun bayi. Selain tidak aman dan penanganannya pun tidak steril, penanganan oleh dukun bayi inipun dikhawatirkan berisiko besar dapat menyebabkan kematian ibu dan bayi.
  2. Memberi bayi ASI Eksklusif : Seorang ibu dapat memberikan buah hatinya ASI Eksklusif yakni pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi mulai usia nol hingga enam bulan.
  3. Menimbang Balita setiap bulan : Penimbangan bayi dan Balita setiap bulan dimaksudkan untuk memantau pertumbuhan Balita tersebut setiap bulan. Penimbangan ini dilaksanakan di Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) mulai usia 1 bulan hingga 5 tahun. Setelah dilakukan penimbangan, catat hasilnya di buku KMS (Kartu Menuju Sehat). Dari sinilah akan diketahui perkembangan dari Balita tersebut.
  4. Menggunakan Air Bersih : Gunakan air bersih dalam kehidupan sehari-hari seperti memasak, mandi, hingga untuk kebutuhan air minum. Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit.
  5. Mencuci tangan pakai sabun : Mencuci tangan di air mengalir dan memakai sabun dapat menghilangkan berbagai macam kuman dan kotoran yang menempel di tangan sehingga tangan bersih dan bebas kuman. Cucilah tangan setiap kali sebelum makan dan melakukan aktifitas yang menggunakan tangan, seperti memegang uang dan hewan, setelah buang air besar, sebelum memegang makanan maupun sebelum menyusui bayi.
  6. Gunakan Jamban Sehat : Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya. Ada beberapa syarat untuk jamban sehat, yakni tidak mencemari sumber air minum, tidak berbau, tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus, tidak mencemari tanah sekitarnya, mudah dibersihkan dan aman digunakan, dilengkapi dinding dan atap pelindung, penerangan dan ventilasi udara yang cukup, lantai kedap air, tersedia air, sabun, dan alat pembersih.
  7. Memberantas jentik di rumah sekali seminggu : Lakukan Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) di lingkungan rumah tangga. PJB adalah pemeriksaan tempat perkembangbiakan nyamuk yang ada di dalam rumah, seperti bak mandi, WC, vas bunga, tatakan kulkas, dan di luar rumah seperti talang air, dll yang dilakukan secara teratur setiap minggu. Selain itu, juga lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3 M (Menguras, Mengubur, Menutup).
  8. Makan buah dan sayur setiap hari : Konsumsi sayur dan buah sangat dianjurkan karena banyak mengandung berbagai macam vitamin, serat dan mineral yang bermanfaat bagi tubuh.
  9. Melakukan aktifitas fisik setiap hari : aktifitas fisik, baik berupa olahraga maupun kegiatan lain yang mengeluarkan tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik, mental, dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari.Jenis aktifitas fisik yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari yakni berjalan kaki, berkebun, mencuci pakaian, dan lain-lainnya.
  10. Tidak merokok di dalam rumah : Di dalam satu puntung rokok yang diisap, akan dikeluarkan lebih dari 4.000 bahan kimia berbahaya, diantaranya adalah nikotin, tar, dan karbon monoksida (CO)
PHBS tatanan rumah tangga memang sangat susah untuk dilaksanakan karena sangat bergantung pada perilaku anggota keluarga yang ada serta kesadaran untuk berubah.. Indikator PHBS akan dimulai dari PHBS rumah tangga yang merupakan skala paling kecil dalam komunitas yang ada. Jika PHBS rumah tangga tercapai maka bukan hal yang tidak mungkin PHBS komunitas yg lebih besar akan tercapai bahkan bisa sampai tingkat PHBS suatu negara.

Plesir Bareng Karyawan Puskesmas

Setelah sekian lama melaksanakan berbagai kegiatan dari peresmian gedung Puskesmas, Pendistribusian kartu jamkes sampai persiapan pelaksanaan program Emas maka dalam rangka refreshing karyawan diadakanlah kegiatan Plesiran bareng karyawan beserta keluarga.
Acara ini dimaksudkan untuk membangun kerja sama tim serta kekompakan dalam menjalankan tujuan bersama, kegiatan ini juga mengikutsertakan keluarga karyawan bagi yang berminat.
Pelaksanaan kegiatan plesiran mencakup 2 tujuan yaitu Rafting di sungai elo dan wisata ke Taman Kyai Langgeng yang berlokasi di daerah Magelang.
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Kamis, 9 Mei 2013 dengan jadwal keberangkatan jam 02.00 WIB atau Kamis dini hari.
Semoga dengan diadakannya kegiatan ini bisa menambah kerja sama tim dalam keluarga besar Puskesmas 1 Cilongok dalam menuju Puskesmas ISO yang direncanakan akan dimulai beberapa bulan lagi..
Salam Kompak Selalu !!!


P E N G U M U M A N NOMOR : 810/         /2020 Dalam rangka memenuhi kebutuhan SDM, Puskesmas Cilongok I Dinas Kesehatan Kabupaten B...