Penyebab kematian maternal terbesar terdiri dari :
1. Pre Eklampsi
2. Obstructed Labor
3. Perdarahan
4. Sepsis
5. Abortus
Dari kelima besar penyebab kematian tersebut yang merupakan faktor terbanyak adalah Pre Eklampsi, di dunia dari data WHO kematian Ibu meninggal per tahun 300.000 jiwa, jika bisa dikalkulasi lebih rinci maka tiap 2 menit ada kematian ibu. Di Indonesia PE merupakan penyumbang terbesar kematian ibu sebesar 30%. Hal ini merupakan sebuah PR besar bagi dunia kesehatan yang perlu ditindaklanjuti penanganannya.
Penanganan terhadap PE perlu diperhatikan secara teliti
1. Diagnose PE tidak memerlukan hasil proteinuri yang tinggi (0,3g/24 jam atau 5 gram/24 jam)
Komplikasi (problem) organ pada PE terutama pada ginjal dan liver dapat terjadi tanpa disertai PROTEINURIA sehingga sering menyebabkan terlambat penanganan karena biasanya menunggu hasil proteinuri yang tinggi
2. Diagnose PE didasarkan pada hipertensi menetap selama kehamilan atau post partum yang dikaitkan dengan proteinuri
3. Pembagian PE ringan dan berat tidak membantu penanganan, oleh karena PE adalah PROSES DINAMIK atau PENYAKIT PROGRESIF.
4. Progresifitas PE berbeda pada setiap individu.
Prosedur Penanganan PE
1. Untuk mencegah kejang EKLAMSIA, pemberian MgSO4 diindikasikan jika Tensi ≥ 160/110.
2. Jika didapatkan tanda atau gejala lain PEB, MgSO4 harus diberikan meskipun Tensi <160/110 – 140/90
3. Pasien dengan PE ringan dilakukan induksi setelah kehamilan 34 minggu
4. Pasien dengan PE sedangdilakukan induksi setelah kehamilan 37 minggu